"MEMPENGARUHI PERILAKU BERDASARKAN WEWENANG KEKUASAAN"
Para pimpinan di dalam organisasi industri secara alami hampir selalu mempergunakan wewenang apabila suatu msalah perubahan timbul pada bawahan.
Wewenang adalah suatu kekuasaan ekstra yang potensial, yang diberikan oleh pihak ketiga (yaitu organisasi) kepada bebarapa anggotanya dengan maksud untuk menjamin suatu pembagian kekuasaan yang tidak sama dengan kata lain agar memberikan kepastian bahwa beberapa orang adalah sebagai kepala dan yang lain sebagai bawahan.
Menurut kasus yang pernah saya alami di salah satu perusahaan retail di Indonesia, pada saat itu setiap minggunya saya diwajibkan menyerahkan weekly report , tadinya saya masih santai-santai dalam mengerjakan weekly report tetapi begitu atasan saya (supervisor) hadir untuk mengawasi kinerja karyawan, hampir seluruh karyawan meningkatkan kinerjanya karena ada atasan yang mengawasi. Disitulah terjadi perubahan perilaku karyawan yang disebabkan karena adanya wewenang dan kekuasaan dari atasan (supervisor). Jadi, dalam suatu industri, menurut hirarki perusahaan, seorang pemimpin dapat menggunakan kekuasaan dan wewenang mengubah suatu perilaku karyawan. Kekuasaan yang diperoleh seseorang menurut jabatannya dan dipergunakan untuk tujuan diri sendiri atau kelompoknya hanya selama kekuasaan itu berlaku.
Dalam kasus di atas taktik yang dipergunakan oleh pemimpin dalam merubah perilaku kinerja karyawan, biasanya sangat tergantung dari pengurangan terhadap sarana pemuasan kebutuhan disertai dengan suatu tuntutan perubahan perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar