Selasa, 29 Desember 2009

sikap pekerja & kepuasan kerja

SIKAP PEKERJA & KEPUASAN KERJA

Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sifat khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja. Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang ia jalankan, apabila apa yang ia kerjakan telah memenuhi harapan salah satu tujuannya bekerja. Apabila seseorang mendambakan sesuatu, berarti ia memiliki suatu harapan dengan demikian ia akan termotivasi melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. Jadi, kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari karyawan yang berhubungan dengan kondisi dirinya.

~ Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja :
a. Lingkungan, terdiri dari tingkat pekerjaan, isi pekerjaan, pimpinan yang penuh     perhatian, kesempatan promosi dan interaksi sosial dan bekerja dalam kelompok.
b. Faktor individual, terdiri dari jenis kelamin, lamanya bekerja dan tingkat pendidikan.
c. Rasa aman merupakan situasi tentram dalam kerja, rasa bebas dari tekanan     kebijaksanaan, jaminan dan kelangsungan pekerjaan yang dirasakan pekerja.
d. Kondisi kerja merupakan kenyamanan ruang kerja yang dirasakan dapat     mempengaruhi aktivitas kerja, luas sempitnya ruangan, prgantian udara, terbuka dan     tertutupnya ruangan dan suasana ketenangan kerja.
e. Waktu istirahat, maksudnya adalah istirahat yang resmi diberikan perusahaan, yang     tidak resmi yang dibutuhkan oleh pekerja


Teori-Teori tentang Kepuasan Kerja

Menurut Wexley dan Yukl (1977) teori-teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam yang lazim dikenal yaitu:

1.Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)
Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai macam hal yang sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi harapannya. Kepuasan akan dirasakan oleh individu tersebut bila perbedaan atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan kecil, sebaliknya ketidakpuasan akan dirasakan oleh individu bila perbedaan atau kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan besar.

2. Teori Keadilan (Equity Theory)
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi diperoleh seseorang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, maupunditempat lain.

3. Teori Dua – Faktor (Two Factor Theory)
Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan Dissatisfier atau hygiene factors dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators.

CONTOH………
Setelah adanya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran, motivasi pekerja di sebuah perusahaan biasanya cukup rendah. Ini bisa jadi disebabkan karena karyawan mempersepsi adanya ketidakadilan, baik dari sudut pandang Equity Theory maupun Procedural Justice. Ketika perusahaan memecat karyawan yang telah memberikan kontribusi berupa kerja keras dan keahlian, karyawan mempersepsi bahwa ketidakadilan telah terjadi.


Baca dulu y sampe selesai…n tolong ksi comentnya y……txu before……..

CONTOH……….
Para pekerja perlu merasa bahwa mereka mampu mencapai prestasi yang tinggi. Jika perlu, perusahaan perlu memberikan pelatihan untuk memastikan bahwa para karyawan memang memiliki keahlian yang dituntut oleh masing-masing pekerjaannya. Contoh tersebut menggunakan teori expectancy.

Gagasan kaku mengenai cara dan sasaran perusahaan
CONTOH KASUS
Seorang wakil presiden suatu industri dipanggil oleh pimpinan eksekutifnya setelah terjadi pemecatan manajer yang keempat dalam jangka waktu lima tahun di pabrik yang sama.
Ketika diminta untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya, wakil presiden per-usahaan itu mengatakan, masalahnya masih tetap yang lama yaitu rendahnya gaji manajer perusahaan. Ini merupakan masalah yang dirasakan dalam semua operasi perusahaan, yang menyebabkan pemecatan banyak manajer yang “sedikit atau sama sekali tidak mempunyai latar belakang dalam manajemen, tidak mempunyai prestasi sukses yang istimewa dan tidak memiliki pengetahuan yang luas mengenai bisnis perusahaan”.

Pimpinan eksekutif perusahaan itu mengatakan, ia telah mendengar semua yang dikatakan itu sebelumnya, dan dengan demikian secara tidak langsung masalah itu memang ada. Tetapi kemudian ia mengatakan, “Anda tahu bagaimana perasaan saya mengenai gaji yang besar. Itu tidak tepat.”

Wakil presiden perusahaan menjelaskan bahwa manajemen perusahaan semakin lemah karena terlalu banyak waktu digunakan untuk memecahkan masalah daripada membangun basis yang kuat. Di samping itu penjualan meningkat, tetapi keuntungan tetap.

Sekali lagi pimpinan eksekutif tidak sependapat dengan wakil presiden perusahaan. la mengatakan, kalau para manajer mendapat gaji lebih besar, setiap orang akan menuntut kenaikan gaji.

Akhirnya, wakil presiden perusahaan melontarkan argumentasinya yang paling ampuh bahwa patokan demikian menyebabkan pengeluaran yang besar sekali. la menaksir kita rugi 200.000 dollar di pabrik tahun lalu, sedangkan dengan tambahan 20.000 dollar dalam bentuk kenaikan gaji, kita dapat memiliki manajer dan staf yang baik.

Pimpinan eksekutif masih tetap mempertahankan pendiriannya. “Saya pikir Anda benar, tetapi buat saya rasanya tetap saja tidak benar.”

Orang yang pikirannya terlalu tertutup dalam satu bidang mungkin saja sangat luwes dalam bidang lain. Pimpinan eksekutif yang satu ini mungkin tidak sukar menyesuaikan dirinya dengan berbagai strategi pemasaran inovatif atau berbagai teknik industri yang baru.

Tetapi pendapatnya yang kaku mengenai gaji yang rendah telah membuatnya tidak dapat melihat kenyataan bahwa sikap seperti itu merugikan perusahaannya. Sikap yang kaku untuk menerima gagasan yang bertentangan dengan pikiran itu berurat-akar dalam kepribadiannya, sehingga sukar sekali mengubahnya.

Pengakuan adalah langkah pertama untuk mengadakan perubahan Eksekutif yang ngotot ini seharusnya sadar akan pendiriannya yang merugikan itu setelah mendengarkan semua argumentasi yang diberikan pihak lain.

Inilah sebabnya mengapa Anda perlu mengembangkan suatu sistem tertentu yang dapat menjamin segera tersorotnya sikap-sikap yang terlalu kaku terutama sekali kekakuan Anda sendiri. Ini dapat dilakukan dengan cara mempercayakan tugas itu kepada seorang rekan; menerapkan suatu sistem pintu terbuka, atau mendorong kerjasama antar karyawan yang independen dan setia. Pastikanlah jangan sampai sikap yang kaku membuat Anda menjadi musuh Anda sendiri yang paling besar.

Jgn lupa ksi comentnya y…..
CONTOH…………..
Kepuasan kerja karyawan RS Raden Mattaher Jambi sangat dipengaruhi oleh insentif yang mereka terima. Sementara berkaitan dengan pembagian kerja, tidak ada hubungan secara langsung dengan kepuasan karyawan. Puas atau tidaknya karyawan lebih berkaitan dengan beban kerja yang tidak merata antara satu karyawan dengan karyawan yang lain. terlebih lagi dengan insentif yang sangat kecil yang mereka terima.
Kesenangan terhadap pekerjaan ini mendorong sebagian besar karyawan untuk mendapatkan capaian karir yang lebih tinggi. Moral kerja karyawan semakin naik dengan semangat yang mereka miliki tersebut. Sehingga bagi sebagian besar karyawan, mereka menyatakan bahwa pekerjaan yang mereka geluti selama ini tetap mampu membuat mereka berkembang dan mengaktualisasikan diri. Hal tersebut terlihat dengan adanya motivasi dari karyawan Rumah Sakit untuk mendapatkan pendidikan dan training-training untuk meningkatkan kapasitas mereka.
Menurut karyawan RS Raden Mattaher, mereka merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan selama ini telah sesuai dengan kemampuan mereka. Sehingga bagi mereka penempatan dan posisi mereka dalam bekerja menjadi hal penting yang menentukan apakah mereka puas terhadap kerja yang mereka lakukan selama ini.
Walaupun menurut mereka pekerjaan yang mereka lakukan sesuai dengan kemampuan mereka, mereka tetap merasa lebih berkembang.
4 Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kepuasan kerja karyawan RS Mattaher dipengaruhi oleh penempatan mereka pada posisi yang sesuai dengan kemampuan mereka. Walaupun karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan tupoksinya tetapi mereka tidak merasa keberatan.
Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan yang menyenangkan yang timbul sebagai akibat dari persepsi karyawan, yaitu bahwa dengan menyelesaikan tugas atau dengan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan memiliki nilai yang penting dalam pekerjaan tersebut.
Kepuasan kerja merupakan hasil penilaian yang mendasar pada aspek respon emosional terhadap faktor-faktor pekerjaan, aspek persepsi individu terhadap apa yang mereka kerjakan sebagai suatu hal yang penting dan persepsi terhadap seberapa baik hasil yang dirasakan.

JADI….
Kepuasan kerja tidak secara langsung berhubungan dengan pembagian kerja. Pembagian kerja bagi sebagian besar karyawan RS Raden Mattaher telah sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Persoalan yang lebih mengemuka adalah beban kerja yang berbeda pada masing-masing karyawan, sehingga menimbulkan rasa ketidakadilan bagi mereka yang mendapatkan beban kerja lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Berkaitan dengan insentif, hal ini sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Insentif yang dirasakan sangat kecil atau tidak sesuai dengan beban kerja yang mereka lakukan menurunkan moral dan motivasi kerja karyawan. Besaran jumlah insentif ini menurut karyawan RS Raden Mattaher sebaiknya disesuaikan dengan beban kerja, kemampuan dan tingkat pendidikan dari seorang karyawan. Apalagi dengan tidak transparannya pihak rumah sakit dalam melakukan pengelolaan terhadap insentif atau imbalan yang diberikan karyawan, sehingga rasa tidak puas dirasakan juga dalam kerja
keseharian karyawan.

Nah dah selesai semuanya dech…..gimana pendapat nya?jgn lupa d.coment y…….txu….

DAFTAR PUSTAKA
Mazbow. 2009. Teori Kepuasan Kerja. Retrived at http://www.mazbow.com/2009/10/
        teori-psikologi-kepuasan-kerja.html. 28 Desember 2009.
Wirawan. 2009. Psikologi Organisasi. Retrieved at http://www.eramuslim.net/?buka=
        show_artikel&id=721. 28 Desember 2009.

3 komentar:

  1. hi...semuanya...tolong ksi comentny y...txu b4

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus